Rabu, 17 November 2010

Penumpang Pesawat Murah Ini Dibikin Sengsara (Mereka dibiarkan dalam keadaan gelap, tanpa ada air minum dan pintu toilet pesawat dikunci)


KAMIS, 18 NOVEMBER 2010, 08:49 WIB

Pesawat Ryanair (AP Photo)
VIVAnews - Lebih dari 100 penumpang pesawat Ryanair melakukan aksi "mogok keluar" di suatu bandara di Belgia selama tiga jam, Rabu dini hari waktu setempat. Mereka protes karena maskapai murah asal Irlandia itu seenaknya mengalihkan tujuan penerbangan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

Menurut laman stasiun televisi 
BBC, selama menggelar aksi duduk berjam-jam di dalam pesawat, para penumpang pun dibiarkan dalam keadaan gelap, tanpa ada air minum dan semua pintu di toilet sudah dikunci.

Sebagian besar penumpang berkebangsaan Prancis yang baru berlibur dari Maroko. Menurut pengakuan sejumlah penumpang, mereka bertolak dari bandara Fez di Maroko pada Selasa malam, pukul 19.15 waktu setempat setelah jadwal keberangkatan terlambat tiga jam.

Tujuan sebenarnya pesawat Ryanair itu adalah bandara di kota Beauvais, Prancis bagian utara. Namun, pesawat malah beralih tujuan ke bandara di Kota Liege, Belgia.

Alasannya, bandara di Prancis itu sudah tutup karena sudah larut malam. Maka, pilot pesawat akhirnya mendaratkan pesawat di Liege sekitar pukul 23.30 waktu setempat. Tiga pesawat Ryanair lainnya juga terpaksa mendarat di Liege.

Selanjutnya, pengelola Ryanair meminta penumpang turun untuk selanjutnya naik bus yang telah disediakan untuk melanjutkan perjalanan ke Beauvais, dengan jarak tempuh 350 km.

Namun, para penumpang pesawat dari Maroko itu sudah terlanjur kesal karena tidak ada pemberitahuan mengenai perubahan rute dan mereka menuntut agar pesawat tetap terbang ke Prancis.

Namun, permintaan itu tidak digubris. Bahkan, para penumpang yang tetap duduk di kursi masing-masing, ditinggal pergi oleh pilot dan para awak kabin. "Mereka pergi begitu saja," kata seorang penumpang bernama Reda Yahiyaoui, yang terbang bersama istri dan kedua anak mereka yang masih bayi.   

Sekitar tiga jam kemudian, akhirnya para penumpang mengalah dan keluar dari pesawat. Pihak Ryanair menolak dituding telah menelantarkan penumpang.

"Para penumpang menolak untuk mengikuti anjuran yang bakal membuat mereka sampai ke tujuan," kata juru bicara Ryanair, Stephen McNamara. Pilot dan para awak, menurut McNamara, sempat berada di dalam pesawat selama sejam setelah mendarat untuk membujuk para penumpang agar keluar.

Namun, pilot dan awak akhirnya menyerah dan meninggalkan pesawat bersama para penumpang setelah mereka menjadi agresif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar